30.6.13

Kakekku...........



menjadi Sarjana Kedokteran Hewan

Aku dan Kakek sama-sama suka akan bacaan & menulis. Hanya bedanya, tulisan-tulisan beliau lebih ilmiah karena tuntutan profesinya. Itu karena banyak artikel-artikel terutama dimajalah Hemera Zoa dan belum lagi karya-karya Ilmiahnya hasil dari Penelitiannya selama di Veeartsenijkundig Instituut / Lembaga Kedokteran Hewan (sekarang Bbalitvet). Kakekku adalah Prof. DRH. R. Djaenoedin, salah satu sarjana Indonesia tertua dalam Ilmu Kedokteran Hewan. Beliau pada 15 Agustus 1967 oleh Pemerintah Republik Indonesia dianugerahi Bintang Jasa Kelas I bidang ilmiah melalui Departemen Pertanian. Sejak thn. 1922 selama 20 tahun beliau menjadi anggauta Gemeenteraad Buitenzorg (DPRD sekarang) mewakili Parindra dan berjuang untuk ´Kampoeng verbetering´, atau perbaikan kampung seperti proyek MHT jamannya Ali Sadikin sewaktu menjabat Gubernur DKI Jakarta. 

 Beliau bekerja di Veeartsenijkundig Instituut di jaman Belanda, kemudian namanya diganti menjadi Balai Penyelidikan Penyakit Hewan. Setelah kapitulasi Jepang, BPPH diteruskan oleh Pemerintah RI dan Drh.Djaenudin diangkat menjadi kepalanya. Nama Badan itu kemudian diubah menjadi Lembaga Pusat Penyakit Hewan (LPPH) dan sekarang menjadi Balai Besar Penelitian Veteriner (Bbalitvet). Hampir seluruh dedikasi hidupnya Prof. Drh. Djaenoedin dicurahkan kepada ilmu kedokteran hewan dengan cara pendidikan, penelitian dan penyuluhan untuk mempertinggi pengetahuan mencegah penyakit hewan dan menyempurnakan kesuburan peternakan.  Dalam hal ini hasil karyanya ditulis dan dimuat didalam majalah “  Nederlands-Indische Bladen voor Diergeneeskunde ”.
http://fkh.ipb.ac.id/index.php/karir-dan-alumni/data-alumni/1414-nivs-1910-1941 )