11.12.15

LAMOPS Lombok - NTB




Lamops adalah Lombok Artistic Mother Pearl Shell atau lebih dikenal dengan LAMOPS Craft Work yang dimiliki Efdalius sejak tahun 2004. Beliau teman saya sewaktu SMP (Alumni SMPN 4 BOGOR tahun 1971 lebih dikenal dgn ALUSPAT'71 BOGOR) , adalah Pengusaha mandiri yang mengembangkan kerajinan mutiara mabe di Lombok – Nusa Tenggara Barat, usahanya tersebut dilaksanakan sejak hijrah dari Jakarta pada tahun 2001. 

Efdalius Ruswandi kelahiran Padang 59 tahun lalu, lulusan Institut Kesenian Jakarta ( IKJ ) Jurusan Disain 1978-1984, yang memulai menggarap kerajinan dari cangkang mutiara menjadi berbagai macam perhiasan, kegiatan ini dilakukan setelah mengundurkan diri dari pekerjaan lamanya sebagai staf pada perusahaan budi-daya mutiara di Kecamatan Sambelia Lombok Timur yang milik salah seorang Menteri di Jaman Orde-baru tahun 2000.   Menurutnya “Dulu cangkang itu dibuang-buang, karena tidak ada nilai jualnya”. Kalau toh ada, akan diexport ke Korea melalui Bali atau Surabaya hanya untuk pembuatan kancing saja.
Sekarang cangkang kerang mutiara mabe (setengah lingkaran)  dibeli untuk keperluan bahan asesori & cideramata, diantaranya dibuat perhiasan berupa kalung, peniti, bros, gelang, anting, dan cincin. Terdapat berbagai variasi desain yang ditampilkannya. Ada pula perhiasan itu dilengkapi dengan mutiara maxima yang bentuk bulat dengan berbagai warna seperti biru keabu-abuan, atau gold, sehingga dapat meningkatkan nilai keindahan perhiasan itu. Lalu kulit kerang itu diolahnya menjadi produk pajangan, atau tempat sabun. Bahkan kulit tiram itu dijadikan sebagai cinderamata bagi tamu pemerintah setempat, seperti plakat Pemerintah Provinsi NTB atau Bank Indonesia NTB. Produk kerajinan itu tidak hanya dipasarkan di Lombok, juga ke Bali untuk diekspor ke berbagai negara seperti ke Australia dan AS.




Istrinya Anita Handayani bersama empat anaknya bahu-membahu memasarkan penjualan online, desainnya sering dipajang di pameran kerajinan nasional. Mengadakan pelatihan-2 diberbagai Provinsi dan juga pernah melakukan pameran di Belanda, Dubai, Perth Australia. 
Pernah memenangkan penghargaan Dekranas 2013 dengan karyanya tempat sabun yang menempati 10 besar Karya Terbaik Indonesia versi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Kemudian mendapat Treasure of The Sea  karyanya bros-asesori dari Kementrian Kelautan dan Perikanan, penghargaan Yayasan Mutu Manikam Nusantara 2010 untuk karya desain kontemporer berupa liontin kerang mutiara kombinasi silver.


Efdalius beserta Keluarga



Keterampilan seni rupa Efdalius dan kesadaran tentang potensi sumber daya alam Provinsi Nusa Tenggara Barat telah meningkatkan nilai penjualan mutiara mabe, mengubah cangkang kerang mutiara yang-diabaikan, dan dinilai kurang karena mereka tidak bulat sempurna, menjadi potongan-potongan indah perhiasan. (diPOSkan oleh Brother JohnS)


30.11.15

Tour de Ternate Tidore



Ternate, 29/08/15,- Tour De Ternate-Tidore, Peserta yang ikut ambil bagian dalam bersepeda wisata resmi dilepas oleh Wakil Gubernur Povinsi Maluku Utara, Ir. M. Natsir Thaib di areal Taman Benteng Orange, Ternate. Wakil gubernur dalam sambutannya menyatakan banyak peninggalan sejarah yang ditinggalkan bangsa Eropa di kota Ternate dan Tidore dan salah satunya adalah benteng. Disini (Ternate-Tidore) dikenal dengan seribu benteng termasuk Orange yang telah dipugar oleh pemkot Ternate. “Jadi kehadiran gubernur Belanda pertama itu di Ternate dan kemudian ke Batavia dan membentuk VOC. Mudah-mudahan tour ini akan mengingatkan kembali sejarah kedatangan bangsa Eropa di Indonesia”, demikian disampaikan Wagub. (humasprovmalut)



Event ini dilaksanakan oleh Perusahaan Maskapai terkemuka tanah air, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang tak henti memberikan kontribusi dalam pengembangan pariwisata dan kebudayaan Indonesia. Kali ini, Garuda menggelar kegiatan bersepeda “Garuda Indonesia Tour de Ternate-Tidore” guna memperkenalkan lebih jauh destinasi wisata Ternate dan Tidore. Melalui kegiatan ini Garuda Indonesia berharap, destinasi Ternate dan Tidore yang selama ini telah menjadi salah satu destinasi favorit, bagi para pengguna jasa Garuda yang memiliki hobby bersepeda (Mountain Bike), hiking dan diving dapat lebih mendunia. Ini merupakan sumbangsih Garuda terhadap pengembangan pariwisata nasional, khususnya objek wisata dan kebudayaan Maluku Utara. (BUMN-Insight)



Diantara Pesertanya adalah Achmad Iman Sudradjad (suami dari sepupu saya, Indarti Achmad) dari DI Jogjakarta, beliau menempuh rute sejauh 40 km dengan rincian rute sebagai berikut, Benteng Orange Ternate (start) - Jl.Merdeka - Jl.Mononutu - Polres Toboko - Mangga Dua – Bastiong - Pelabuhan Ferry - Rum (menyeberang dari Kota Ternate ke Kota Tidore menggunakan Kapal Ferry) - Masjid Nurul Bahar Tomolou (istirahat) - Benteng Tahula - Kedaton Sultan Tidore (istirahat makan siang) - Desa Gurabunga (menggunakan kendaraan yang telah disiapkan) - pelabuhan Ferry Rum - pelabuhan Ferry Bastiong - Mangga Dua – Toboko – Polres – PLN – Sweering - Taman Nukila – Tapak - Kedaton Ternate (finish).





George 63 th goweser dari Ausie yg akan melanjutkan perjalanan ikut Tour de Timor Leste dan juga dia pernah ikut Tour de Monggolia 900 km selama 7 hari.
 —ini di Lapangan Gurabunga Tidore.



Kegiatan ini atas kerjasama Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Utara dengan Garuda Indonesia, pesertanya kurang lebih 300 peserta. Dari Ternate sendiri diikutkan 80 orang dan sisanya dari luar Ternate bahkan ada peserta yang dari Jakarta & DI Jogjakarta. (Brother JohnS)